Minggu, 14 Juni 2009

Sejarah Berdirinya MIN Jejeran

Madrasah ini terletak di lingkungan masyarakat yang berbasis pondok pesantren dengan kultur religiusitas yang cukup tinggi yaitu Desa Wonokromo Kecamatan Pleret Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. (Maaf, kata ’istimewa’ tidak disingkat karena mengandung maksud nyengkuyung perjuangan Keistimewaan Yogyakarta) (Lihat peta pada lampiran). MINejer didirikan pada tahun 1928 oleh para Kyai dan ulama terutama KH. Muhyiddin, KH. Ridwan dan KH. Hisyam yang pada awal mulanya bernama Madrasah Diniyah Salafiyah. Latar berdirinya lembaga pendidikan ini tentunya tidak dapat dipisahkan dari berkembangnya ide-ide pembaharuan pemikiran di kalangan umat Islam ketika itu. Sebagaimana yang dikemuakakan Karel A. Steenbrink (1986:2723) ide-ide tersebut karena keinginan umat Islam berpegang teguh pada al-Qur’an dan al-Hadits serta menolak taqlid.

Untuk menuju ke arah itu, maka yang diperbaiki adalah lembaga pendidikan. Langkah ini –di samping karena kebanyakan umat Islam belum puas terhadap organisasi yang telah ada– diambil karena kebanyakan lembaga pendidikan masih menggunakan metode tradisional dalam memperlajari agama Islam.

Sumber yang lain menyebutkan bahwa didirikannya Madrasah Diniyah Salafiyah juga dilatarbelakangi dorongan rasa nasionalisme untuk melakukan perlawanan terhadap penguasa kolonial Belanda. Di samping itu, tentu saja untuk memberikan kesempatan belajar bagi anak-anak bangsa, sekalipun kurikulumnya masih sebatas ”nderek kyai”.

Dalam merespon kemajuan zaman, maka pada tahun 1950 Madrasah Diniyah Salafiyah yang menjadi cikal-bakal MIN Jejeran mulai memperbaharui kurikulumnya. Langkah pertama diambil dengan jalan memasukkan pelajaran umum seperti berhitung, olahraga, kesenian dan laian-lain sebagaimana yang ada pada madrasah umum pada saat itu.

Langkah kedua yang ditempuh pada tahun itu juga adalah merubah nama Madrasah Diniyah Salafiyah menjadi Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah. Di bawah pengelolaan Dewan Penyantun yang dipimpin K.H. R. Ridha Jalal dan dibantu oleh K.H. Zahid Ridwan madrasah ini terus mengayuh perjalanan juangnya dengan menyantuni siswa yang kebanyakan dari keluarga kurang dan tidak mampu.

Keadaan ikni berlangsung hingga tahun 1963. mulai tahun tersebut, Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah Jejeran memasuki era baru dengan menggunakan kurikulum yang disusun Departemen Agama RI.

Keputusan ini untuk memenuhi Peraturan Kementrian Agama RI nomor 1 tahun 1946 dan nomor 7 tahun 1950, bahwa madrasah adalah lembaga pendidikan Islam yang mengajarkan 70% ilmu pengetahuan agama Islam dan 30% ilmu pengetahuan umum serta tunduk pada perundangan yang berlaku.

Selanjutnya, dalam upaya memperkuat eksistensi madrasah, atas ketulusan pengelola dan didukung oleh Dewan Penyantun, maka pada tahun 1963 Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah Jejeran diusulkan menjadi madrasah negeri. Sejak saat itu diberlakukanlah uji kelayakan untuk menjadi madrasah negeri.

Uji kelayakan ini berlangsung hingga tahun 1967 sampai akhirnya madrasah ini ditetapkan menjadi MI percobaan Negeri. Setelh masa percobaan ini berjalan dengan baik dan dapat diterima, maka pada tanggal 31 Januari 1968 keluarlah SK menteri Agama RI nomor 14 1968 yang menetapkan bahwa Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah Jejeran menjadi Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Jejeran, dengan kurikulum sepenuhnya mengacu pada kurikulum yang dikeluarkan Departemen Agama. Perlu juga diketahui bahwa saat ini Madrasah Ibtidaiyah Negeri Jejeran lebih dikenal dengan ”MINejer”.

yang dalam perkembangannya kemudian dinegerikan pada tahun 1967.

Visi

Terwujudnya madrasah berwawasan lingkungan yang modern religius dan sehat

Misi

a. Menyiapkan generasi yang cerdas, sehat, santun taat beribadah dan peduli lingkungan.

b. Menyelenggarakan pendidikan yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan yang berwawasan lingkungan;

c. Memanfaatkan teknologi sebagai pendukung proses pembelajaran

d. Menggalang kerjasaman dengan semua fihak meningkatkan mutu warga sekolah

Tenaga Guru dan Karyawan

Sumber daya manusia di MIN Jejeran terdiri dari : 1 orang Kepala Madrasah, 20 orang guru yang 8 orang diantaranya telah tersertifikasi, 2 kandidat sertifikasi, 3 orang sarjana, dan 6 orang dalam pendidikan S 1. Di samping itu MIN Jejeran juga memiliki 1 orang bendahara rutin, 2 orang staf Tata Usaha, 1 orang pegawai perpustakaan,3 orang guru pendampingan, 1 orang cleaning servise, 1 orang penjaga malam dan 1 orang satpam. Dengan demikian jumlah SDM di MIN Jejeran adalah 31 orang.

Materi Pembelajaran

MIN Jejeran adalah sekolah dasar plus, artinya kurikulum yang berlaku di MIN Jejeran sama dengan kurikulum yang berlaku di tingkat sekolah dasar di tambah kurikulum Pendidikan Agama Islam dari Depertemen Agama. Materi pembelajaran di MIN Jejeran mengacu pada KTSP 2006 ditambah dengan materi pembelajaran berdasarkan kurikulum Pendidikan Agama Islam dari Departemen Agama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar